"Rakorcab ini merupakan tahapan yang kami lakukan dalam penjaringan bacakada secara internal untuk selanjutnya hasilnya dikirim ke DPD dan diteruskan ke DPP," kata Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (19/5).
"Dalam Rakorcab juga sebagai ajang konsolidasi partai, sekaligus kita bahas koalisi dengan partai politik lain untuk memastikan siapa yang layak diusung pada Pilkada 2024," sambungnya.
Ditambahkannya, koalisi ini sangat diperlukan PDIP Gresik karena tak bisa memberangkatkan paslon sendiri. Karena PDIP Gresik hanya memiliki 9 kursi hasil Pemilu 2024.
"Kita kurang satu kursi untuk bisa mengusung calon tanpa koalisi, sehingga belum sampai 20 persen (10 kursi). Seperti yang diatur dalam Undang-undang Pilkada, makanya kami butuh koalisi dengan parpol lain untuk bisa memberangkatkan calon," jelasnya.
Ditanya terkait adanya spanduk dan banner bergambar dirinya yang disandingkan dengan Ketua DPC Gerindra Gresik, Asluchul Alif, sebagai bacakada, Mujid mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk menertibkan atau menurunkannya.
"Saya minta kepada semua pengurus dan kader yang mengetahui ada spanduk bergambar itu di daerahnya agar diturunkan. Apalagi gambarnya tiba-tiba muncul, tanpa seizin saya," jelasnya.
Mujid menambahkan, hasil rakorcab ada 5 nama yang diusulkan sebagai bacakada. Baik untuk posisi Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati.
"Nama-nama yang muncul yakni, Fandi Akhmad Yani (petahana) dan Ketua DPC Gerindra Gresik Asluchul Alif. Serta tiga orang yang digadang sebagai Calon Wakil Bupati, di antaranya Aminatun Habibah (Wakil Bupati Gresik), Ketua DPC PDIP Gresik Mujid Riduan, dan Sekretaris DPC PDIP Gresik Noto Utomo," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: